Khutbah Jumat Singkat - Hidup Bahagia

Khutbah Jumat Singkat - Hidup Bahagia




Artinya : 

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dan apa yang telah mereka kerjakan “. (An-Nahi ayat 97). 

Ayat Al-Qur’an merupakan garis besar dan ajaran Islam, kemudian diuraikan dengan Al-Hadis (As-sunnatur-Rasul). Rasulllah memberikan konsep “Hidup Bahagia”, dalam hadisnya disebutkan “Arba’un min sa’adatil man” ada empat macam unsur yang mendukung kebahagiaan seseorang. 

Pertama “Darun wasiun”, adanya rumah yang luas. Kedua “Markabun sari’un, adanya kendaraan yang cepat. Ketiga “Misbahun mudli’un”, adanya lampu yang selalu bercahaya. Keempat “Zaujatun shalihatun”, adanya isteri yang shalihah. 

Ada dua makna yang terkandung dalam ajaran Islam, yakni makna hakiki, yaitu bunyi kalimat dan rnakna yang dikehendakj adalah sama. Dan makna majazi, yaitu antara bunyi kaliniat dan makna yang dikehendaki adalah berbeda. 

Islam adalah ajaran yang dapat dicapai oleh setiap umatnya, karena Islam diturunkan untuk seluruh umat manusia “Rahmatanlil-’alamin”. Seperti halnya hadis di atas, yang dimaksud dengan “rumah yang luas” adalah hati yang lapang (Qalbun wasi’un). 

Rumah adalah tempat menyimPan semua harta benda termasuk penghuninya. Nah di dalam diri manusia terdapat anatomi yang berfungsi seperti rum ah yaitu hati. Hati merupakan unsur pertama untuk mencapai kebahagiaan. Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa di dalam diri manusia ada suatu benda, kalau benda ini baik maka semua akan baik, dan kalau benda ini jelek maka semua akan jelek. Benda itu adalah hati. 

Hati menjadi lapang karena berperasaan bahwa ada Dzat Yang Maha Tinggi yang senantiasa berada di sekeliling kita yakni Allah SWT. Dengan keyakinan dekatnya din dengan Allah, maka kehidupan ini akan tertuntun dan mendapat perlindungan-Nya. 

Hati yang lapang akan mampu menyelesaikan setiap permasalahan dengan baik, karena setiap masalah akan dihadapi dengan hati yang jernih, mencari latar belakang masalahnya, instropeksi diri, bukan dengan emosional belaka. 

Hanya dengan selalu ingat kepada Allah untuk mencapal hati yang lapang “Alaa bidzikirllaahi thmainnul-qu-luub”. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. Hati yang tenteram akan menghadapi suatu masalah dengan tenang dan lapang. Sehingga “tenang” termasuk salah satu syarat keabsahan shalat. 

Kendaraan yang cepat “Markabun sari’ “yang dimaksud hadis di atas adalah teman-teman yang baik “Ashabus shalih”. Kendaraan adalah berperan sebagai alat komunikasi, alat penghubung. Di dalam kehidupan ini ada yang berperan seperti kendaraan, yaitu teman-teman yang baik. Teman yang baik adalah sahabat dalam senang dan duka. Dia selalu membantu kesulitan-kesulitan kita, dia selalu meringankan beban kita, dia ikut merasakan kesenangan ketika senang, dan ikut merasakan sedih ketika kita terkena mu sib ah . 

Tidak ada kekhawatiran meninggalkan anak, isteri dan keluarga ke tempat tugas, karena ada tetangga yang merupakan teman yang baik. Ketika keluarga kita dalam kesulitan keluarga yang baik akan selalu membantunya. Oleh karena itu Islam melarang saling bermusuhan dengan tetangga, sehingga Islam menganjurkan mendirikan rumah di lingkungan tetangga yang baik. 

Kemudian yang dimaksud lampu yang bercahaya “Misbahun mudli’ “adalah amal perbuatan yang baik “Amalan shalih”. Amal shalih akan memberikan penerang baik ketika hidup di dunia maupun ketika nanti di akhirat. 

Amal shalih dengan Allah, yakni melaksanakan tugas tugas ke-Tuhanan, beribadah dan mengabdi kepada-Nya sebagaimana fungsi manusia diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah. 

Di samping itu kita juga beramal shalih sesama makhluk, berbuat balk sesama manusia. Rasulullah pernah menjelaskan tentang kriteria manusia yang terbaik di antara sesama manusia, yaitu mereka yang mampu memberikan manfaat dan berguna bagi orang lain. 

Orang yang shalih akan terlihat dan tindak-tanduk (gerak-gerik) perbuatannya yang menunjukkan nilai budi pekerti yang tinggi dan kharisma tersendiri, sehingga orang lain akan hormat kepadanya, baik di depannya maupun di belakangnya. 

Unsur terakhir untuk meraih kebahagiaan adalah adanya isteri yang shalihah “Zaujatun shalihatun”. Isteri memegang peranan yang sangat menentukan dalam kehidupan berumah tangga. Peranan isteri sangat penting, karena dialah yang memberikan warna dalam rumah tangga yang di dalamnya terdapat anak-anak kita. 

Begitu tingginya peranan isteri, kunci syurga-pun terletak di bawah telapak kakinya. Rasulullah menyatakan bahwa “Syurga itu berada di bawah telapak kaki ibu”. (Hadis). 

Oleh karena itu hendaklah kita jadikan isteri-isteri kita sebagai isteri-isteni yang shalihah, karena merekalah yang akan menghantarkan kita dan anak-anak kita menuju jenjang kebahagiaan. 

Ada empat kriteria isteri yang shalihah, yaitu: Pertama, menjalankan shalat lima waktu dengan baik. Kedua, berpuasa di bulan Ramadhan dengan sempurna. Ketiga, mampu menjaga kehormatannya. Dan keempat, patuh dan taat kepada suaminya. (Hadis). 

Rasulullah menegaskan, kalau ada wanita yang memenuhi empat kriteria isteri shalihah tersebut di atas, kata Rasulullah “Silahkan memilih, pintu syurga yang mana yang akan dilalui menuju kenikmatan syurga yang kekal di dalamnya. 

Kebahagiaan yang tidak terhingga bagi suami yang mampu mengangkat isterinya ke predikat isteri yang shalihah, karena do’a isteri yang shalihah akan selalu menyertai suaminya kapan dan di mana suami menjalankan aktifitasnya, dan pada hakekatnya semua aktifitas akan bernilai ibadah kalau diniatkan untuk mencari ridha Allah. 

Pesan Rasulullah “Hiduplah sesukamu, tetapi kamu akan mati. Cintailah apa saja yang ada di dunia ini, tetapi pada saatnya kamu akan berpisah dengannya. Dan berbuatlah sesuka hatimu, karena semua yang kamu perbuat nanti akan ada balasannya”. (Hadis). 

Sumber : Khutbaii Jum’at pada tanggal 9 Oktober 1992 di Kantor Pusat BRI.

 Khutbah Jumat Singkat - Hidup Bahagia



Demikianlah khutbah jumat yang dapat kami sampaikan, semoga contoh khutbah jumat yang telah kami tuliskan bisa bermanfaat bagi Anda yang membutuhkannya. Apabila ada kesalahan mohon dikoreksi. Terimakasih

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Khutbah Jumat Singkat - Hidup Bahagia