“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaik at: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhn ya Aku rnengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (Al( Baqarah 30).
Atas kodrat dan iradat Allah, manusia telah dipilih dan ditciptakan menjadi khalifah di muka bumi. Allah Maha Bijaksana, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Setelah menetapkan manusia sebagai khalifah di muka bumi, Allah tidak melepas begitu saja, akan tetapi Allah memberikan tugas, petunjuk dan bekal.
Dengan Kasih dan Sayang-Nya manusia dibekali beberapa bekal utama, antara lain Allah menyediakan bumi dengan segala isinya agar dimanfaatkan guna kesejahteraan dan kepentingan umat manusia. Sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an :
Artinya:
“Dia-lah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu (Al-Baqarah 29)
Selain Allah menyediakan bumi dengan segala isinya untuk manusia, juga Allah membekali manusia petunjuk berupa agama, untuk membedakan yang hak dan yang batil. Sebagaimana firman-Nya :
Artinya:
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhan-mu dan penyembuh bagi penyakit penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. (Yunus 57).
Selain petunjuk, Allah juga memberikan bekal kepada manusia berupa ilmu. Hanya manusia-lah makhluk yang diberikan ilmu oleh Allah. Akan tetapi ilmu manusia tidaklah berarti bila dibandingkan dengan ilmu Allah. Allah menegaskan dalam Al Qur’an :
Artinya :
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah : ‘Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”. (Al-Isra’ 85).
Setelah dipiih dan ditetapkan sebagai khalifah, manun mempunyai tugas beribadah kepada-Nya. Allah berfirman :
Artinya:
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku ( Adz-Dzaariyaat 56 )
Ibadah dalam artian yang luas, yakni tidak hanya melaksanakan rukun Islam yang lima, melainkan segala kebajikan yang diniatkan karena Allah adalah termasuk ibadah. Termasuk di dalamnya adalah pelaksanaan pembangunan nasional. Membangun suatu bangsa berarti mengadakan perubahan perubahan menuju kemajuan. Perubahan-perubahan itu bisa terwujud jika memiliki ilmu. Tanpa ilmu tidak akan tercapai perubahan menuju kemajuan.
Dengan ilmu pengetahuan manusia akan memperoleh kemudahan, kenyamanan dan mampu menggali kekayaan alam yang tersimpan dalam perut bumi dan yang ada di dasar lautan. llmu mendapatkan kedudukan yang tinggi dalam Islam. Allah berfirman
Artinya:
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. (Al-Mujadilah 11).
Begitu pentingnya peranan ilmu dalam memajukan kehidupan umat, Nabi mensejajarkan kemuliaan goresan tintanya para ahli ilmu dengan tetesan darahnya para syuhada’.
Rasulullah menyatakan bahwa dalam hadisnya: “Akan ditimbang sama beratnya di hari kiamat tintanya para ahli ilmu dengan darahnya para syuhada’ “.
Islam mengajarkan agar umatnya memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu hendaklah kita mengetahui masalah-masalah yang berhubungan dengan keduniaan dan masalah-masalah yang berhubungan dengan keakhiratan, sehingga dalam hidup ini selaras, serasi dan seimbang.
Rasulullah menyatakan dalam hadisnya: “Barang siapa menghendaki dunia, raihlah dengan ilmu, barang siapa menghendaki akhirat, raihlah dengan ilmu dan barang siapa menghendaki keduanya raihlah dengan ilmu”. Begitu pentingnya fungsi ilmu dalam memajukan kesejahteraan dan kemaslahatan umat.
Pantas kalau seorang Prof. Dr. Muhammad Khalad dalam suatu ungkapan mengatakan: “Satu jam (sesaat) para ahli ilmu berdiam di tempat tidurnya, merenungkan ilmunya, lebih baik dan pada ibadahnya seorang ‘abid (ahli ibadah) selama enam puluh tahun”.
Menerapkan nilai-nilai ilmu pengetahuan dan teknologi secara bertanggung jawab dengan mempertahankan nilai nilai agama, akan dapat memberikan kesejahteraan lahir dan bathin kepada umat manusia. Dan sebaliknya, menerapkan nilai-nilai ilmu pengetahuan yang tidak dibimbing oleh agama akan menimbulkan malapetaka bagi umat manusia.
Sumber : Khutbah Jumat pada tanggal 2 Juli 1993 di Kantor Pusat BRI.
Khutbah Jumat Singkat - Manfaat Ilmu Bagi Kesejahteraan Dan Kemaslahatan Umat Manusia
Demikianlah khutbah jumat yang dapat kami tuliskan. Jangan lupa shre kepada saudara muslim disekitar kita. Apabila ada kesalahan mohon untuk dikoreksi. Sekian Khutbah Jumat Singkat - Manfaat Ilmu Bagi Kesejahteraan Dan Kemaslahatan Umat Manusia