Shalat sunnat yang berhubungan dengan ibadah yang lain
Yang dimaksud dengan shalat sunnat yang berhubungan dengan ibadah yang lain adalah shalat sunnat yang pelaksanaannya itu ada kaitannya atau berhubungan dengan ibadah ibadah yang lain.
Adapun shalat (sunnat) yang termasuk dalam kategori shalat sunnat yang berhubungan dengan ibadah yang lain adalah sebagai berikut :
- Shalat antara Adzan dan Iqomah
- Shalat intizar
- Shalat antara maghrib dan isya
- Shalat iftitah
- Shalat sebelum ihram
- Shalat setelah thawaf
D idalam blog ini akan kami bahas secara rinci mengenai shalat shalat shalat tersebut. Akan tetapi, untuk kali ini kami akan membahas mengenai shalat :
Shalat thawaf
Shalat twaf aalah slalat sunnat yang dikerjakan setelah mengerjakan Tawaf. Hokum mengerjakan shalat sunnat thawaf ini adalah sunnat muakkad , yaitu sunnat yang sangat diutamakan untuk dikerjakan. Sebagaimana yang telah diterangkan dalam sabda Nabi SAW yang bersumber dari Ibnu Abbas ra :
“Bahwa Rasulullah SAW tiba di mekkah dalam keadaan sakit, lalu beliau thawaf di kendaraannya. Ketika sampai di rukunnya (Hajar Aswad) beliau menjamahnya dengan tongkatnya. Kemudian setelah itu thawaf, lalu shalat dua rakaat.” (HR Imam Ahmad dan Abu Dawud)
Bilangan rakaat shalat thawaf
Bilangan rakaat shalat thawaf adalah sebanyak dua rakaat da dapat dilaksanakan kapan saja menurut kehendak orang yang melakukannya, baik malam maupun siang. Asal hal itu setelah melakukan thawaf. Sebagaimana yang telah diterangkan dalam sabda Nabi SAW yang artinya :
“Wahai Bani Abdu Manaf, janganlah kalian semua melarang siapa pun thawaf di rumah Allah ini dan janganlah melarang siapa pun melakukan shalat kapan saja yang ia kehendaki, malam atau siang.” (HR Jamaah kecuali Imam Bukhari , dari Jabair bin Muth’im ra)
Dan juga sabda Nabi SAW yang artinya :
“Wahai Bani Abdul Muthalib atau wahai bani Abu Manaf, janganlah kalian semua melarang siapa pu thawaf dan shalat di rumah Allah ini. Maka sesungguhnya tidak ada shalat setelah shalat shubuh sampai matahari terbit, dan tidak ada shalat setelah shalat ashar sampai matahari terbenam kecuali di rumah Allah ini . mereka boleh thawakf dan shalat (kapan saja)” (HR Imam daruquthni, dari Ibnu Abbas ra)
Menurut riwayat Ibnu Adi yang bersumber dai Abu Hurairah ra bahwa yang dimaksud dengan shalat pada kedua hadits tersebut adalah shalat yang dilakukan setelah mengerjakan thawaf. Abu Hurairah ra juga telah berkata , bahwa Rasulullah SAW telah bersabda :
“Barang siapa yang mengerjakan thawaf hendaklah ia kemujdian shalat” (Nailul Authar 3:108)
Cara mengerjakan shalat thawaf
Adapun cara mengerjakan shalat thawaf pada dasarnya sama dengan mengerjakan shalat shalat sunnat lainnya , hanya saja niatnya berbeda. Doa niatnya adalah sebagai berikut :
Berdasarkan kesepakatan para Ahli Fiqih ( ittifaq Fuqoha' ), letak niat ada di dalam hati ( wajibnya ). Dan menurut Jumhur Fuqoha' ( mayoritas Ahli Fiqih ) kecuali Maliki, bahwa " pengucapan" niat dengan lisan hukumnya sunnah, hal ini karena membantu hati dalam merealisasikan niat tersebut. Agar pengucapan dan pelafalan itu membantu " daya ingat", sedangkan Maliki tidak memandangnya sunnah karena tidak manqul dari Nabi saw. (Sumber : mudarosahkajianfiqih.blogspot.com)
Referensi
Anda juga dapat membaca artikel mengenai sholat sunat sebagai referensi dan menambah wawasan Anda. Didalam artikel tersebut kami telah membahas mengenai tata cara sholat seta keutamaan keutamaannya.
- Tata Cara Shalat Witir
- Bacaan Shalat Jenazah Niat dan Tata Caranya
- Niat Shalat Rawatib dan Macamnya
- Niat Sholat Iftitah
- SHALAT ANTARA MAGHRIB DA ISYA ( AWWABIN)
- Shalat Sunnah tahiyatul masjid ( Niat dan Tata caranya )
- Shalat antara adzan dan iqomah
- Tata Cara Shalat Hajat yang Benar
- Tata Cara Shalat Intizar
- Tata Cara Shalat Istikharah Dan Doanya
- Tata Cara Shalat Sunnat Thawaf
- Tata Cara Shalat Tahajjud dan Bacaannya
- Tata Cara Shalat Tasbih Lengkap dan Niatnya
- Tata Cara Shalat Taubat dan Bacaannya
- Tata Cara Shalat Ihram