Khutbah Jumat Anak Itu Amanah Allah
Artinya:
“Dan perintahkan kepadamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya “. (Thaha 132).
Pada minggu-minggu ini dunia pendidikan memasuki lahun ajaran baru yaitu tahun ajaran ___. Mungkin sebagian dan jamaah kita juga sudah terlibat dalam menghantarkan anak-anak ke sekolah-sekolah pilihan yang patut direnungkan adalah di dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak kita hakekatnya merupakan kewajiban utama terhadap anak kita.
Anak adalah amanah Allah. Allah memberikan amanah (kepercayaan) kepada kita, bahwa kita dipercaya oleh Allah untuk menghantarkan calon hamba-Nya menjadi hamba yang baik.
Kalau posisi anak sebagai amanah, maka anak kita itu bukan milik kita, tetapi milik Allah dan milik dirinya sendiri.
Orang tua yang mendapat amanah (kepercayaan) dari Allah untuk menghantarkan hamba Allah, tunas-tunas muda harapan umat menjadi manusia dewasa, menjadi hamba Allah yang paripurna yang mampu menghidupi dirinya sendiri.
Dan pada suatu ketika memimpin dan menghidupi keluarganya bahkan tidak mustahil akan memimpin masyarakat, umat, bangsa dan negaranya.
Betapa besar kepercayaan Allah kepada kita, oleh karen a itu disitulah letak permasalahnya mengapa pendidikan itu tugas utama dan sebagian tugas-tugas kita terhadap anak-anak kita. Allah mengingatkan dalam surat An-Nisa’ ayat 9 :
Artinya:
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.
Empat belas tahun mendatang anak-anak kita yang masih duduk di bangku sekolah dasar, akan menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi. Dan sudah menjadi manusia dewasa. Bisa kita bayangkan apa yang mereka hadapi pada waktu itu disebabkan karena perkembangan globalisasi dan informasi.
Begitu cepatnya frekuensi perkembangan globalisasi informasi, sehingga orang tua dituntut untuk mempersiapkan pendidikan anak-anaknya sesuai pada zamannya.
Tolak ukur pembekalan terhadap anak-anak kita bukan mempergunakan manusia dewasa sekarang, akan tetapi harus mempergunakan tolak ukur manusia dewasa sepuluh tahun atau lima belas tahun bahkan dua puluh lima tahun yang akan datang.
Menyekolahkan anak memang sebagian dan pada tugas yang dimintakan kepada pihak lain untuk membantu mend ewasakan anak-anak kita.
Dalam anti bahwa pilihan terhadap sekolah itu merupak an tanggungjawab orang tua.
Sekolah atau lembaga pendidikan mana yang tepat yang bisa menghantarkan anak-anak kita menjadi muslim yang baik untuk zamannya. Apalagi pada saat-saat sekarang ini sedang ramai-ramainya bagaimana meningkatkan mutu sumber daya manusia. Oleh karena itu kita harus memperhitungkan bagaimana mutu pendidikan itu.
Kemudian banyak pendidikan ditawarkan kepada kita, tetapi kita sebagai mukmin sudah mempunyai pedoman, maka langkah utama adalah bagaimana pendidikan itu bisa membantu mengembangkan iman dan taqwa anak kepada Allah.
Dalam pengertian lain adalah pendidikan yang sejalan menurut visi dan nilai-nilai serta ajaran-ajaran yang kita anut.
Hal ini sangat penting. Jika kita bayangkan bagaimana perkembangan zaman, semakin derasnya arus globalisasi dan informasi sering kali membuat kaburnya nilai-nilai atau budaya antara satu kelompok dengan kelompok lain dan satu bangsa dengan bangsa lain.
Jika itu yang kita fikirkan, maka kita sudah memperhitungkan dan tentu akan memilih pilihan yang tepat untuk menyekolahkan anak-anak kita. Selain untuk menjadikan manusia yang tangguh di bidang keimanan dan ketaqwaan yang kuat memegang nilai nilai ajaran yang kita anut juga mewujudkan anak yang mampu menghadapi hidup sesuai dengan zamannya.
Juga penting pendidikan-pendidikan yang dapat memberikan berbagai ilmu pengetahuan dan ketrampilan, baik Untuk kepentingannya maupun untuk kepentingan umatnya.
Tidak terbayangkan kalau kita hanya memikirkan kecerdasan, intelek dan terampil, tetapi kita tidak memikirkan bagaimana mengembangkan kepribadian, meninggikan akhlak, dan menguatkan imannya.
Orang tualah yang akan mempertanggungjawabkan di hadapan Allah jika anak tersebut terombang-ambing oleh zaman yang dialaminya.
Kita sudah mempunyai pedoman sebagai tolak ukur bagaimana menghantarkan dan menitipkan sebagian pendidikan anak-anak kita kepada lembaga-lembaga pendidikan yang tepat sesuai dengan pandangan hidup kita.
Kita berharap melalui pendidikan formal anak kita menjadi hamba Allah yang muttaqin dan anak yang baik (shalih) sesuai dengan Undang-Undang Pendidikan Nasional, yakni kewajiban setiap pendidikan memberikan pendidikan sesuai dengan agama yang dianut oleh anak didiknya. Juga mampu mengangkat potensi anak, sehingga memiliki ilmu pengetahuan dan ketrampilan teknologi yang cukup pada zamannya. Dengan kata lain, bagaimana dia menjadi “Khalifah Allah” di bumi ini.
Khutbah Jumat Anak Itu Amanah Allah
Demikianlah khutbah jumat yang dapat kami sampaikan, semoga contoh khutbah jumat yang telah kami tuliskan bisa bermanfaat bagi Anda yang membutuhkannya. Apabila ada kesalahan mohon dikoreksi. Terimakasih